Profil Desa Kradenan

Ketahui informasi secara rinci Desa Kradenan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kradenan

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Kradenan, Mrebet, Purbalingga. Mengulas tuntas kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi berbasis agribisnis, pemerintahan, serta infrastruktur strategis di lereng Gunung Slamet.

  • Lahan Agraris Subur

    Berada di lereng Gunung Slamet, wilayah ini menjadi basis utama sektor pertanian padi, palawija, dan hortikultura.

  • Lokasi Strategis

    Dilewati oleh jalan provinsi yang menjadi jalur konektivitas penting, membuka akses ekonomi dan mobilitas bagi warga.

  • Masyarakat Produktif

    Memiliki potensi pengembangan UMKM yang kuat, terutama di sektor pengolahan hasil pertanian lokal.

Pasang Disini

Terletak strategis di jalur yang menghubungkan pusat ekonomi Kabupaten Purbalingga, Desa Kradenan di Kecamatan Mrebet tampil sebagai wilayah agraris yang dinamis dan penuh potensi. Berada di kaki Gunung Slamet, desa ini dianugerahi kesuburan tanah yang menjadi fondasi utama bagi kehidupan dan perekonomian warganya. Sebagai sebuah unit pemerintahan yang terus berkembang, Desa Kradenan tidak hanya berfungsi sebagai pemasok komoditas pangan, tetapi juga sebagai cerminan dari geliat pembangunan perdesaan yang terencana dan berkelanjutan.

Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Kradenan, mulai dari kondisi geografis dan demografis, struktur pemerintahan, potensi ekonomi unggulan, hingga tantangan dan prospek masa depan. Informasi yang disajikan dihimpun dari data pemerintah, pemberitaan lokal dan pemetaan digital untuk memberikan gambaran yang akurat dan komprehensif.

Kondisi Geografis, Wilayah, dan Demografi

Posisi geografis menjadi salah satu aset utama Desa Kradenan. Terletak di dataran rendah hingga perbukitan landai, desa ini memiliki akses yang mudah serta kondisi alam yang mendukung berbagai aktivitas ekonomi, khususnya pertanian.

  • Letak Wilayah: Secara geografis, Desa Kradenan terletak pada koordinat 7°19′20″ Lintang Selatan dan 109°22′28″ Bujur Timur. Posisinya di Kecamatan Mrebet menjadikannya bagian dari wilayah penyangga aglomerasi perkotaan Purbalingga.
  • Luas Wilayah: Luas total wilayah Desa Kradenan yakni 1,06 kilometer persegi (km²) atau setara dengan 105,73 hektar. Lahan ini terbagi atas lahan persawahan, tegalan atau perkebunan, permukiman, dan fasilitas umum.
  • Batas-Batas Wilayah:
    • Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Tangkisan.
    • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Onje dan Desa Sindang.
    • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bojongsari.
    • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Karangturi dan Desa Selaganggeng.
  • Data Kependudukan:
    • Jumlah Penduduk: Berdasarkan data BPS Kabupaten Purbalingga tahun 2023, jumlah penduduk Desa Kradenan tercatat sebanyak 2.610 jiwa, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan komposisi yang relatif seimbang.
    • Kepadatan Penduduk: Dengan luas wilayah 1,06 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 2.462 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran desa, menandakan wilayah permukiman yang padat namun tetap produktif.
  • Kode Pos: Untuk seluruh urusan administrasi, surat-menyurat, dan logistik, Desa Kradenan menggunakan kode pos 53352.

Struktur Pemerintahan dan Kelembagaan Desa

Roda pemerintahan di Desa Kradenan dijalankan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) yang terdiri dari Kepala Desa dan jajaran perangkatnya. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel, bertujuan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan mengelola pembangunan desa secara efektif.

Kepala Desa, sebagai pimpinan tertinggi di tingkat desa, memegang peran sentral dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Proses perencanaan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

Dalam sebuah kesempatan, seorang pejabat dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermasdes) Purbalingga menyatakan, "Keterlibatan masyarakat merupakan kunci keberhasilan pembangunan desa. Desa Kradenan, dengan keaktifan warganya, memiliki modal sosial yang kuat untuk maju." Pernyataan ini merujuk pada pentingnya sinergi antara pemerintah dan warga.

Lembaga pengawas di tingkat desa dijalankan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). BPD berfungsi untuk menyalurkan aspirasi warga, mengawasi kinerja kepala desa, dan bersama-sama merumuskan Peraturan Desa (Perdes). Di luar lembaga formal tersebut, terdapat juga lembaga kemasyarakatan yang aktif, seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan berbagai kelompok keagamaan yang turut memperkuat tatanan sosial di Desa Kradenan.

Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan

Perekonomian Desa Kradenan bertumpu kuat pada sektor agribisnis. Kesuburan tanah vulkanik dan ketersediaan air dari sistem irigasi yang mengalir dari Sungai Soso dan anak sungainya menjadi modal utama yang menghidupi sebagian besar warganya.

Sektor Pertanian

Pertanian merupakan denyut nadi utama perekonomian desa. Lahan sawah yang luas menjadi andalan untuk produksi padi, dengan siklus tanam yang bisa mencapai dua hingga tiga kali setahun. Komoditas padi dari Kradenan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan di Kecamatan Mrebet. Selain padi, para petani juga aktif menanam palawija seperti jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari diversifikasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah dan stabilitas pendapatan. Di lahan tegalan, budidaya tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan juga mulai dikembangkan.

Sektor Peternakan

Sektor peternakan menjadi usaha sampingan yang menjanjikan bagi banyak keluarga. Jenis ternak yang paling banyak dikembangkan ialah kambing, domba, dan unggas (ayam kampung dan broiler). Pakan ternak yang melimpah dari limbah pertanian membuat biaya produksi menjadi lebih efisien. Meskipun sebagian besar masih dikelola secara tradisional, potensi untuk pengembangan menuju peternakan semi-modern atau modern sangat terbuka, terutama dengan dukungan teknologi pakan dan manajemen kandang.

UMKM dan Industri Rumahan

Geliat ekonomi juga terlihat dari tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berbasis di desa. Mayoritas UMKM ini bergerak di bidang pengolahan makanan, seperti pembuatan aneka keripik (singkong, pisang), pengolahan gula kelapa, dan produksi makanan ringan tradisional lainnya. Keberadaan UMKM ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga memberikan nilai tambah bagi hasil panen pertanian. Tantangan utama yang dihadapi ialah akses pasar yang lebih luas dan branding produk agar mampu bersaing.

Infrastruktur, Pendidikan, dan Layanan Sosial

Pembangunan infrastruktur dan layanan dasar menjadi fokus pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung aktivitas ekonomi warga.

  • Infrastruktur Fisik: Akses jalan di dalam desa, yang menghubungkan antar dusun seperti Kradenan Wetan, Waler, dan lainnya, telah teraspal dengan baik. Keuntungan terbesar ialah lokasinya yang dilintasi langsung oleh jalan provinsi, mempermudah arus distribusi hasil bumi ke pasar-pasar di Purbalingga dan sekitarnya. Jaringan listrik dari PLN dan akses air bersih melalui sumur warga serta program PAMSIMAS telah menjangkau seluruh permukiman.
  • Fasilitas Pendidikan: Desa Kradenan memiliki sarana pendidikan yang lengkap untuk tingkat dasar. Terdapat beberapa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) untuk pendidikan prasekolah. Untuk pendidikan wajib, berdiri kokoh SD Negeri 1 Kradenan yang menjadi pusat pendidikan dasar bagi anak-anak di desa tersebut.
  • Layanan Kesehatan: Akses kesehatan dasar terjamin melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan kegiatan rutin Posyandu untuk memantau kesehatan ibu hamil dan balita. Untuk penanganan medis lebih lanjut, warga dapat dengan mudah menjangkau Puskesmas Mrebet yang lokasinya tidak jauh dari desa.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai desa yang terus berkembang, Kradenan dihadapkan pada sejumlah tantangan, antara lain regenerasi petani muda, dampak perubahan iklim terhadap pola tanam, dan kebutuhan akan inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian.

Namun prospek masa depannya sangat cerah. Beberapa arah pengembangan strategis yang dapat dioptimalkan meliputi:

  1. Penguatan Agribisnis Terpadu: Mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu siklus yang saling mendukung untuk menciptakan sistem ekonomi tanpa limbah (zero waste).
  2. Digitalisasi UMKM: Mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital dan e-commerce guna memperluas jangkauan pasar produk olahan desa.
  3. Pengembangan Desa Wisata Edukasi: Mengemas potensi pertanian dan kehidupan pedesaan menjadi paket wisata edukasi yang menarik bagi pengunjung dari perkotaan.
  4. Peningkatan Kapasitas Petani: Melalui program penyuluhan dan sekolah lapang, petani dapat dibekali dengan pengetahuan tentang teknik pertanian modern yang berkelanjutan.

Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah desa, masyarakat, dan dukungan dari pemerintah kabupaten, Desa Kradenan memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk bertransformasi menjadi desa yang mandiri, inovatif, dan sejahtera.